Senin, 05 November 2012

KEBUTUHAN AKAN SEORANG GURU


“Di dalam spiritualiti kita butuh seorang guru melebih segala sesuatu
karena Dialah sistem yang hidup !
Kekuasaannya adalah kekuasaan yang hidup !
Pertumbuhannya adalah sebuah pertumbuhan yang hidup yang kita imbangi
dengan pertumbuhan kita sendiri.
Jadi spiritualiti adalah sebuah proses. Adalah sebuah metode pelatihan.
Ini adalah sebuah jalan kehidupan.
Dan ini membawa kita kepada apa yang kita namakan Kenyataan.
Kemudian kamu bejalan terus menerus.
Maka kenyataan akan membawa kepada kebahagiaan.”

koleksi kreatif Occ Pangastuti

 Punya Pusat Madiun

 


Punya Cabang Ngawi







Punya Cabang Tangerang
 



Minggu, 04 November 2012

versi One Piece

Luffy

Inilah pendekar asli Indonesia!


Inilah pendekar asli Indonesia yang sejujurnya mulai terlupakan oleh derasnya kemajuan jaman. Di masa mereka, mereka gigih memperjuangkan harga diri dan wilayah dari jajahan orang asing. Merekalah pendekar asli Indonesia yang terlupakan dan menjadi legenda hingga saat ini dan dimasa mendatang. Kemudian, siapa sajakah para pendekar asli Indonesia tersebut?



SI PITUNG

Pitung adalah salah satu pendekar orang asli Indonesia berasal dari daerah Betawi yang berasal dari Kampung Rawabelong Jakarta Barat. Pitung dididik oleh kedua orang tuanya berharap menjadi orang saleh taat agama. Ayahnya Bang Piun dan Ibunya Mpok Pinah menitipkan si Pitung untuk belajar mengaji dan mempelajari bahasa Arab kepada Haji Naipin. Setelah dewasa si Pitung melakukan gerakan bersama teman - temannya karena ia tidak tega melihat rakyat - rakyat yang miskin. Untuk itu ia bergerilya untuk merampas dan merampok harta - harta masyarakat yang hasil rampasannya ini dibagikan kepada rakyat miskin yang memerlukannya. Selain itu Pitung suka membela kebenaran dimana kalau bertemu dengan para perampas demi kepentingannya sendiri maka sama si Pitung akan dilawan dan dari semua lawannya Pitung selalu unggul.

Gerakan Pitung semakin meluar dan akhirnya kompeni Belanda yang saat itu memegang kekuasan di negeri Indonesia melakukan tindakan terhadap si Pitung. Pemimpin polisi Belanda mengerahkan pasukannya untuk menangkap si Pitung, namun berkali - kali serangan tersebut tidak menghasilkan apa - apa. Pitung selalu lolos dan tidak mudah untuk ditangkap oleh pasukan Belanda. Ditambah - tambah si Pitung mempunyai ilmu kebal terhadap senjata tajam dan sejata api. Kompeni Belanda pun tidak kehilangan akal, pemimpin pasukan Belanda mencari guru si Pitung yaitu Haji Naipin. Disandera dan ditodongkan sejata ke arah Haji Naipin agar memberikan cara melemahkan kesaktian si Pitung, akhirnya Haji Naipin menyerah dan memberitahu kelemahan - kelemahan si Pitung.

Pada suatu saat, Belanda mengetahui keberadaan si Pitung dan langsung menyergap dan menyerang secara tiba - tiba. Pitung mengadakan perlawan, dan akhirnya si Pitung tewas karena kompeni Belanda sudah mengetahui kelemahan si Pitung dari gurunya Haji Naipin.




JAKA TINGKIR

Jaka Tingkir mempelajari ilmu sakti dari Ki Buyut Banyubiru. Ia mempelajari ilmu sakti tersebut karena ingin menebus pengampunan karena ia telah membunuh Dadungawuk sodara dari Sultan Demak. Ki Buyut Banyubiru memberikan pelajaran - pelajaran ilmu saktinya di Gunung Lawu. Salah satunya adalah dengan merendam diri dalam sungai yang dingin, dengan tujuan dapat mengendalikan hawa nafsu.

Setelah beberapa bulan lamanya Jaka Tingkir menimba ilmu, Ki Buyut Banyubiru sudah memperbolehkan agar Jaka Tingkir untuk menemui Sultan Demak untuk meminta pengampunan atas yang pernah dilakukannya yaitu membunuh Dadungawuk. Didalam perjalanannya menuju tempat Sultan Demak, Jaka Tingkir banyak menghadapi binatang - binatang buas yang menghadangnya, salah satunya adalah menaklukan raja buaya dan gerombolannya.

Sesampai di desa Sultan Demak, kebetulan di desa tersebut sedang terjadinya banteng buas yang mengamuk dan memporak pondakan seisi desa, pada saat itu juga Jaka Tingkir bertemu dengan Sultan Demak untuk meminta pengampunan dengan persyaratan harus dapat melawan banteng buas tersebut, Sultan Demak menyetujuinya. Akhirnya Jaka Tingkir berhasil melawan banteng buas itu dengan sebuah pukulan ke kepala banteng, mental dan pecah akhirnya banteng tersebut tersungkur mati.

Prajurit di desa itu terkagum dengan aksinya Jaka Tingkir yang telah menghadapi banteng buas dengan tegar dan mengalahkannya. Sultan Demak mengampuni perbuatan Jaka Tingkir tempo hari dan memaafkannya. Kemudian Jaka Tingkir diangkat sebagai pempimpin laskar tamtama, dan akhirnya menjadi menantu dari Sultan Demak.



JAKA TARUB

Disuatu desa pedalaman di Indonesia, hidup seorang janda dan seorang anak yang bernama Jaka di dusun Tarub. Semasa kecilnya ia suka bermain dengan kebiasaanya yaitu menyumpit burung. Sampai dewasa pun sumpit nya selalu dibawa - bawa kemanapun. Pada suatu hati Jaka Tarub sedang berjalan ditengah hutan dan melihat burung - burung dan Jaka Tarub menyumpitnya tapi tidak mengena. Burung - butung itu berterbangan dan dikejar oleh Jaka Tarub. Padahal hutan yang dilaluinya ini adalah hutan yang angker sekali. Dikesibukan mengejar burung, Jaka Tarub mendengar suara beberapa wanita yang sedang mandi di sebuah air terjun kecil. Jaka Tarub mengintai dan mengintip dari balik semak - semak belukar. Dan melihat ada sebuah selendang didekatnya dan diambilnya oleh Jaka Tarub.

Ternyata wanita - wanita yang sedang bermandikan itu adalah kumpulan bidadari yang turun dari kahyangan. Salah satu bidadari menyadai kalau Jaka Tarub mengintip mereka yang sedang mandi, akhirnya semua bidadari disitu panik dan terbang kembali ke kahyangan. Kecuali satu bidadari kebingungan mencari selendangnya yang di ambil oleh Jaka Tarub. Lalu si bidadari dan Jaka Tarub saling menyapa. Bidadari ikut dengan Jaka Tarub ke desanya, lalu mereka berdua hidup bersama sampai mempunyai 1 anak. Selama hidupnya Jaka Tarub walau kerjanya hanya tidur - tidur saja tapi hasil pangannya melimpah karena keajaiban dari bidadari. Lumbung pada penuh, masakan cepat tersaji banyak.

Pada suatu saat Jaka Tarub tak sengaja melanggar janji yang diberikan oleh bidadarinya yaitu tidak boleh membuka hidangan sebelum matang betul. Akhirnya keajaiban sang bidadari hilang. Dan mereka kembali harus bekerja keras setiap harinya. Suatu hari si bidadari menemukan selendangnya yang disimpang oleh Jaka Tarub, akhirnya perpisahan pun terjadi, bidadari kembali pergi kekayangan meninggalkan Jaka Tarub beserta anaknya.



ARYO PENANGSANG

Pada saat kerjaan Pajang mencapai kejayaan di wilayah pesisir dan wilayah timur dengan masa pemerintahan Sultan Adiwijaya, semua rakyat dan para penguasa tunduk dan nurut kepadanya, hanya ada satu orang yang tidak mau tunduk yaitu Adipati Jipang yang bernama Aryo Panangsang. Sultan Adiwijaya bersikeras untuk menundukan Aryo Panangsang, lalu mengumpulkan para penasehat raja - raja berunding untuk menundukan Aryo Panangsang. Hasil rundingan diputuskan untuk diumumkan di masyarakat umum 'Barang siapa yang dapat mengalahkan Aryo Panangsang dari Jipang akan diberikan hadiah dan harta kekayaan'. Namun strategi ini gagal dilakukan.

Strategi selanutnya adalah, dengan mengirim pesan kepada Aryo Panangsang melalui tukang kebunnya yang diiris kupingnya. Aryo Pangsang marah dan memutuskan untuk melawan Sultan Adiwijaya. Karena tidak sabaran maka Aryo Panangsang pergi duluan, setibanya di sungai Bengawan ternyata sudah banyak pasukan Sultan Adiwijaya yang sudah lama menantinya. Dengan gigih Aryo Panangsang dengan menggunakan tombak saktinya dapat merobohkan banyak pasukan. Akan tetapi disela perperangan Aryo Panangsang mendapatkan luka dibagian perutnya yang sobek sehingga ususnya sampai keluar, oleh Aryo Panangsang ususnya di lilitkan di kerisnya dan melanjutkan peperangan tersebut. Betapa gigih dan pemberaninya Aryo Panangsang.

Karena peperangan tersebut tidak seimbang karena banyaknya pasukan sedangkan Aryo Panangsang hanya seorang diri, luncurlah sebuah tombak menancap di dadanya Aryo Panangsang, dan sewaktu Aryo Panangsang ingin membalas dengan kerisnya, ia lupa bahwa ususnya ia lilitkan dikeris, akhirnya keris dicabut dan ususnya Aryo Panangsang terputus - putus yang mengakibatkan Aryo Panangsang tewas.





SANGKURIANG

Sangkuriang lahir dari kehidupan para siluman yang berkehidupan bersama dengan manusia, pada waktu itu masa kejayaan Kerajaan Parahyangan dengan seorang raja Prabu Sungging Prabangkara. Sangkuriang tumbuh di hutan belantara yang dibesarkan oleh Sang Pertapa yang sudah tua, ia banyak belajar ilmu - ilmu kesaktian dan sering melakukan pertapaan. Beranjak dewasa Sangkuriang menjadi pemuda yang gagah perkasa, sakti mandraguna dan tampan.

Diawali dari sebuah kisah, ia sedang berkelana dan pada sebuah hutan ia menolong seorang wanita yang sedang terancam jiwanya oleh seekor badak besar yang ganas siap menerjang, dengan gerak cepat Sangkuriang menolong wanita itu dari marabahaya menggunakan kesaktiannya. Tanpa disadari Sangkuriang terpesona terhadap wanita ini dan ternyata wanita tersebut adalah ibu kandungnya. Sangkuriang ingin meminang wanita itu, akan tetapi wanita tersebut berkeberatan karana Sangkuriang adalah anak kandungnya, supaya tidak terlaksana maka wanita tersebut memberi persyaratan untuk bisa meminangnya yaitu dengan membuat sebuah danau dan perahu besar dalam satu malam saja, akhirnya Sangkuriang menyanggupinya dan gagal.

Perahu yang setengah jadi itu ditendangnya oleh Sangkuriang dan lama kelamaan berubah menjadi gunung merapi yang sekarang disebut gunung Tangkuban Perahu. Sangkuriang memohon permintaan ampun kepada sang Dewata atas semua perbuatannya ini.




Semua bukan fiksi, tetapi inilah pendekar asli Indonesia yang kini melegenda.

ANIMASI OCC PANGASTUTI







ARTI DARI BADGE/ SIMBOL PERSAUDARAAN OCC PANGASTUTI

 Warna Dasar Biru
Warna ini merupakan Lambang ketenangan bathin.

 Empat Warna Yang Melingkari Hati
Warna ini menunjukan lambang hawa nafsu manusia:
- Warna Hitam : Lambang nafsu Aluwamah
                                            Seperti: sifat kikir, sombong, dsb.
- Warna Merah : Lambang nafsu Amarah
                                             Seperti: sifat benci, dendam, keras kepala, dsb.
- Warna Kuning: Lambang nafsu Supiah
                                             Seperti: nafsu birahi, kesukaan diri, dsb.
- Warna Putih   : Lanbang nafsu Mutmainah
                                             Seperti: sifat keemanusiaan, kesulilaan, dsb.
 
 Hati Putih Dan Warna Merah Yang Melingkari

Warna ini merupakan sifat pengendalian diri atau pengekangan diri dengan didasari hati/ jiwa yang suci. Ini merupakan tingkat kepasrahan pada Yang Maha Kuasa atau keberanian dengan didasari berbudi pakerti luhur.

  Garis-Garis Yang Mengarah Keluar
- Ini menunjukan bahwa hati yang bersih dan suci akan mampu memancarkan Nur Illahi.
- Hukum timbal balik atau Dirga balik.  

Sekilas Tentang Kota Madiun

Madiun terkenal dengan produk unggulannya makanan brem. Salah satu makanan khas Madiun adalah Pecel Madiun, serta sambal pecel madiun. Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya tradisional, yaitu pencak silat. Dimana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia, Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang turut membidani lahirnya IPSI ( termasuk 10 perguruan historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi - Semarang ), Setia Hati Tattuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam " Persaudaraan Rasa Tunggal ", Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri dan Persati

SEJARAH SATRIO HENING TYAS


Satu-satunya Satria Tyas Ening yang muksa hanyalah Yudistira.

Yudistira sebagai Ksatria sempurna. Sebagai seorang Raja sempurna. Sebagai seorang manusia pun sempurna pula. Yudistira sabar darana, jujur, rila, ikhlas, dan narima ing panduming URIP. Yudistira penuh kasih kepada siapa pun saja. Kepada anjingnya pun Yudistira sangat kasih sekali, setia, sampai ketika Yudi
stira oleh Dewa Shiva disuruh meninggalkan anjingnya di puncak Gunung Himalaya ketika Yudistira dianugerahi muksa, Yudistira tidak mau, Yudistira lebih baik tidak muksa dan tetap bersama anjingnya di puncak Gunung Himalaya itu, daripada harus meninggalkan anjingnya sendiri.

Di dalam Perang Besar Bharatayuda hanya dengan berdiam diri saja Yudistira adalah satu-satunya ksatria yang dapat memusnahkan kedahsyatan Aji Candabirawa dari Raja Salya yang berwujud beribu-ribu raksasa bajang yang dapat membelah diri ketika terkena senjata apa pun juga.

Yudistira merupakan tokoh teladan pendekar-pendekar didikan Persaudaraan Occ Pangastuti yang sebagai satria tyas ening selalu bersemboyan Sura Dira Jayaning Rat Lebur Dening Pangastuti.SATRIA WENING
Dalam Ceritera Pewayangan yang berbasis Wiracarita Mahabharata diceriterakan Dua kelompok Satria bersaudara yang pada akhirnya bertempur di dalam Perang Besar Bharatyudha.

Dua kelompok Satria Bersaudara itu adalah :

1. 100 Satria Kaurawa yang bersifat angkara murka, penuh sifat EGO EGOISME EGOSENTRISME, yang selalu senang sekali hidup berfoya-foya, yang selalu mengumbar hawa nafsu hedonistis dan hawa nafsu Angkara Murka, sampai-sampai tidak mau mengembalikan Kerajaan Inderaprastha kepada pemilik sahnya, dan selalu berusaha menyingkirkan dan membunuh para pemilik sahnya, supaya mereka dapat terus menguasai Kerajaan Inderaprastha tersebut.
2. 5 Satria Pandawa, pemilik sah Negara Hastinapura dan Negara Inderaprastha, yang bersifat Rendah Hati, penuh Kasih kepada siapa pun saja, melindungi siapa pun saja yang benar, selalu menegakkan kebenaran dan keadilan di mana pun saja mereka berada, sabar, jujur, selalu menerima Ketentuan Hyang Mahaagung, selalu rila legawa, ikhlas tanpa pamrih sedikit pun di dalam menjalani semua Dharmanya sebagai Ksatria, selalu manekung dan maneges pada Kehendak Hyang Mahaagung, selalu rajin melakukan tapa brata mesu sarira untuk selalu meningkatkan kualitas spiritualitas mereka, selalu menjaga keheningan atau keweningan jiwa mereka hati mereka, tidak senang hidup berfoya-foya, tidak senang hidup mengumbar hawa nafsu angkara murka dan hawa nafsu hedonistis, dan sifat-sifat luhur yang lainnya lagi.



Kelima Satria Pandawa itulah yang disebut Satria Wening, Satria yang selalu menjaga dan meningkatkan kualitas keheningan keweningan jiwa mereka hati mereka di dalam melaksanakan dan menjalankan Dharmanya sebagai Ksatria di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Persaudaraan Occ Pangastuti selalu berusaha menghasilkan Satria-Satria Wening, pendekar-pendekar Indonesia yang selalu beriman bulat 100% hanya kepada TUHAN saja, yang selalu rendah hati, yang selalu jujur, yang selalu sabar, tidak mau terpancing hawa nafsu amarah angkara murka, yang selalu narima ing Panduming Urip, yang selalu rila apabila disakiti hatinya, yang selalu ikhlas tanpa pamrih di dalam menjalankan semua dharmanya sebagai pendekar, yang selalu menegakkan kebenaran dan keadilan di mana pun mereka berada, yang selalu berani melindungi yang yang lemah dan benar di mana pun mereka berada, yang tidak mengedepankan kesenangan hidup berfoya-foya, yang tidak mengedepankan kesenangan hidup mengumbar hawa nafsu hedonistis.
SURA DIRA JAYANING RAT LEBUR DENING PANGASTUTI
Sura dira jayaning rat lebur dening pangastuti ..... segala ilmu kadigdayan serta kasaktian akan sirna berhadapan dengan KASIH ....

Sebuah kata-kata bijak di dalam dunia persilatan mengatakan bahwa pertahanan yang paling baik adalah menyerang, baik menyerang dengan jurus-jurus yang baik dan benar dan tepat, maupun menyerang dengan daya prabawa batin yang terpancar kuat.

DAYA PRABAWA BATIN YANG PALING KUAT PANCARAN PRABAWANYA ADALAH KASIH, sehingga pancaran daya prabawa KASIH merupakan pertahanan bela diri yang paling handal di antara segala macam pancaran daya prbawa batin yang lainnya ....

Aliran – Aliran Pencak Silat Indonesia

Daftar Organisasi Pencak Silat :

1. IKSPI (KERA SAKTI) berdiri tahun 1980 .. pendirinya R. Totong Kidamarto
2. PERSINAS ASAD perguruan silat religius
3. PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) pendiri Ki Hadjar Harjo Utomo tahun  1922
4. Perisai Diri > teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum
5. Silat Riksa Budi Kiwari > Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung
6. Merpati Putih > Perguruan Silat Beladiri Tangan Kosong {PPS BETAKO}
7. HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia) >  didirikan oleh Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961 di JEMBER
8. Silat Kijang Berantai > pendirinya bpk Hj. Djuhardi
9. Silat Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria > organisasi pencak bernafaskan agama katolik
10. Pencak Silat Siwah > Silat asli dari NAD yang memadukan 4 macam aliran pencak silat aceh
11. Tapak Suci Putera Muhammadiyah > Organisasi Pencak Silat dari Pendekar pendekar Muhammadiyah
12. Perpi Harimurti > Pendirinya Sukowinadi
13. Persaudaraan OCC Pangastuti > beladiri tenaga dalam, tenaga batin dan metafisika.
14. Silat Zulfikari >  ajaran bela diri dari Qadiri Rifai Tariqa
15. Silat GERANA (Gerak Raga Buana)Berasal dari Bandung yg didirikan Oleh 3 orang pendiri yakni Ujang Tohari S.Pd,Yuliandi P dan Oga N.I,,PS.GERANA Pencak Silat yang mengacu pada Gerak Seni Serta Kaidah Pencak Silat dengan perpaduan Pernafasan Murni yg di olah dari dalam tubuh manusia melalui proses rileksasi dan Konsentrasi.
16. Pencak Silat Sharaf (Silat Mubai) > Merupakan aliran silat modern yang benar-benar agresif. Menekankan pengajaran pada pertarungan tangan kosong, pisau, bagaimana cara mengatasi senjata api dan gulat.
17. Silat Hikmatul Iman Indonesia > perguruan beladiri yang didirikan oleh Dicky Zainal Arifin
18. Elang Putih > Gabungan Pencak Silat dari jawa barat
19. Gerakan Suci > Pengembangan diri dari pencak silat Mande Muda
20. Pencak Silat Pamur > pada tanggal 31 Desember 1951 didirikanlah pergruan pencak silat yang diberinamakan “Angkatan Muda Rasio oleh R. HASAN HABUDIN di Pamekasan Madura.
Pendiri PAMUR ini adalah pendekar besar dan berbakat, sejak usia muda 7 tahun menekuni pelajaran pencak silat dari berbagai macam permaian. Pada tahun 1941 sampai dengan 1951 mencoba memadukan dan menciptakan jurus. Semenjak itu upaya menginfetarisasi dan pembakukan dilakukan, yang kini menjadi materi baku jurus pencak silat PAMUR.
Ciri-ciri permaian PAMUR:
- Gerakan perminan berada dalam posisi menengah
- Banyak meperkuat kuda-kuda, terutama kuda-kuda pasif
- Mengurangi gerakan khayal
- Mementingkan rasio atau akal pikiran
- Progresif
21. Pencak Silat Sterlak >  Silek Minangkabau atau (bahasa indonesia : silat minangkabau) adalah seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
22. Beksi > Pendirinya Lie Cheng Oek adalah orang china yang bertempat tinggal di jakarta di pemukiman masyarakat betawi
23. Pencak Silat Pertempuran >  aliran silat yang terdiri dari gabungan beberapa aliran, terutama Pencak Silat Pamur dan Silat Sterlak. Pengaruh silat Indo-Melayu lainnya termasuk : Seni Bela Diri Silat Jati Wisesa dan Raja Monyet Silat
24. Pencak Silat Rangjat >  Persaudaraan Seni Beladiri Pencak Silat Inti Daya Padepokan Ranggah Jati
25. Pencak Silat BINTANG SUCI – aliran beladiri yg terdiri dari gabungan 5 aliran pencak silat
26. Pencak Silat Tri Bela >  merupakan gabungan dari tiga aliran Pencak Silat, IPSI, dan dua aliran tradisional. Tri Bela adalah perguruan pencak silat olah raga dan kesehatan yang merupakan sebuah unit kegiatan di IKIP Padang (Fakultas Pendidikan Olah Raga)
27. Pencak Silat Maung Lugay > merupakan perguruaan yang berasal dari Jakarta Utara tepatnya di kampung Rawa Badak, yang bercabang di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Perguruan Maung Lugay didirikan oleh Usman Wijaya dan Ashari.
28. Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa >  Ilmu – ilmu yang dipelajarinya adalah Ilmu Agama Islam serta Ilmu Pencak Silat Aliran Pengian dan Ilmu Pencak Silat Aliran Minangkabau serta Ilmu Pencak Silat Aliran Gerak Pengelat yang dijaga keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai keadaan zaman.
29. Silat Tuo > Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang, tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka “Silat Tuo” di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau, buaya dan kucing.
30. Silat Bungo >  salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada aplikasi seni pencak silat, silat ini bukan untuk bertempur, melainkan untuk peragaaan di acara-acara adat atau acara formal lain.
31. Silat Kumango >  salah satu aliran silat di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syeikh Kumango, dari nagari Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar
32. Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak > aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib (1865) dari Kamang (dekat Bukittinggi), Kabupaten Agam, berkembang sampai ke wilayah Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari gerakan-gerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas silat jenis ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika.
33. Silat Kota Anau > aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan daerah pertahanan Minangkabau pada masa dahulunya yang menghubungkan antara Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan.
34. Silat Pauah > aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau melawan penjajah pada masa dahulunya.
35. Silat Harimau >  salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan pada permainan bawah.
36. Silat Lintau > aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Lintau, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.
37. Silat Buayo (Buaya) > aliran silat di Minangkabau yang terinspirasi dari gerakan buaya, bermain rendah, aliran ini berkembang di Pesisir Selatan.
38. Silat Pangian > awalnya berasal dari wilayah Lintau dan sekitarnya yang dimiliki petinggi kerajaan Minangkabau. Silat ini berkembang di rantau Minangkabau, Kuantan, Propinsi Riau.
39. Silat Duduk – salah satu aliran silat yang menekankan bermain silat dalam keadaan duduk atau rendah, namun silat duduk bisa juga memiliki pengertian lain, bahwa di sini murid tidak berlatih silat secara fisik, namun mengembangkan nalar dan logika.
40. Silat Sabandar > adalah silat yang berasal dari daerah pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karang tengah Cianjur.
41. Silat Buah Tarok > salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak Baruah oleh masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.
42. Silat Pakiah Rabun > berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu (lihat Silat Luncua)
43. Silat Gajah Badoroang > berkembang di wilayah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjuang.
44. Silat Luncua (Luncur) > yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok.
45. Silat Gaib > suatu aliran silat yang bisa memainkan gerakan silat milik peguruan orang lain darimana saja.
46. Silat Sunua . dari dari Pariaman
47. Silat Ulu Ambek dari dari daerah Pariaman.
48. Silat Tiang Ampek termasuk silat tuo yang berkembang keluar dari Batipuh, Kecamatan Koto, Kabupaten Tanah Datar waktu perang Batipuah melawan Belanda setelah perang paderi. Berkembang dulunya di Palembayan, simpang Batuhampar, Piladang, Tanjuang Alam- Agam, Sumarasok, Padang Tarok, Tanjuang Alam-Tanah Datar dan Tabek Patah. Silat tuo ini waktu pengembangan banyak disurau-surau yang guru-guru tuanya pengikut tarikat ( satariah,  belum pasti, tetapi di dalam doa/tawasul, mereka menyebut Syech Burhanudin/Aba Burhan ) Silat ini bukan silat yang indah gerakannya tetapi silat praktis.
49. Silat Balubuih > Silat yang dikembangkan oleh Syech Balubuih dinegri Balubuih kabupaten Lima Puluh Kota. Syech Balubuih dan Syech Kumango pernah sama-sama menimba ilmu agama dan tarikat kepada Syech Abdurahman di Batu Ampar kabupaten Lima Puluh Kota (dulunya dinamakan Luhak Lima Puluh Koto.
50. Silat Sungai Patai, Silat yang berkembang di Nagari Sungai Patai Tanah Datar.
51. Silat Lintau > Berasal dari daerah Lintau Buo Kab.Tanah Datar, Sumatera Barat. Silat ini merupakan silat yang terkenal di Minangkabau, dengan dasar Lahkah Ompek (Langkah Empat) dan ada juga dengan Langkah Duo Boleh(Dua Belas). Silat lintau memili guru silat di hampir 9 koto (daerah) di lintau yang masing-masingnya memiliki gaya tersendiri namun tetap berdasarkan langkah yang sama.
52. Silat Cingkrik > salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia
53. Silat Silau Macan > salah satu silat Betawi yang berasal dari Condet, Jakarta Timur. Tokohnya yang terkenal adalah Entong Gendut, pahlawan Betawi yang melakukan pemberontakan Villa Nova yang terkenal pada tahun melawan pemerintah Belanda.
54. Silat Sabeni – silat Betawi > berasal dari daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anak dari Babe Sabeni bin Chanam (pendiri aliran Sabeni) adalah Babe Ali Sabeni yang juga seniman sambrah, kesenian betawi. Anak dari Babe Ali Sabeni yaitu Zulbachtiar Sabeni (cucu Babe Sabeni bin Chanam) saat ini merupakan pewaris utama ilmu silat aliran Sabeni yang terus dilestarikan hingga kini (www.sahabatsilat.com). Aliran ini terus berkembangan dan memberi warna pada aliran silat lainnya di Betawi yang juga dikuasai oleh Bapak Syuaeb, atau lebih dikenal dengan nama Bang Aeb. Di Jakarta, selain Bang Zulbachtiar yang merupakan cucu sabeni yang terus melatihkan aliran Sabeni di Tenabang, juga dikembangkan oleh banyak pihak termasuk yayasan TIMA (Traditional Indonesian Martial Arts) yang didirikan dan dikembangkan oleh Adhika Aria Wijaya (yang juga penerus dari Bang Aeb), Raditya Raga Wijaya (adik dari Adhika), dan Seniman Wijaya (ayah dari Adhika dan Radi).
55. Silat Tiga Berantai > berasal dari permainan silat tokoh sejarah Jakarta, Pangeran Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar (H.Mamak). menggabungkan banyak aliran tradisonal lainnya
56. Silat Gerak Saka > kata Saka diambila dari bahasa Sunda, ‘Sakadaekna’ yang berarti sekenanya. Aliran yang satu ini memang mengutamakan efektivitas dan kesederhanaan gerak sebagai filosofi pertarungannya. Merupakan pengembangan dari aliran silat tradisional Sunda, Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta oleh Raden Widarma (Oom Wid). Murid Oom Wid, Muhammad Syafi’i yang akrab Bang Pi’i lantas mendirikan perguruan ini.
57. Silat Gerak Rasa Sanalika adalah salah satu aliran silat sunda yang di dirikan oleh sesepuh silat betawi H Nur Ali Akbar (Babe Nunung) aliran silat ini memadukan gerak saka, gerak per dan gerak sepulah dengan pondasi utama tetap pada gerak saka. Disamping itu aliran ini juga memadukan dengan maen pukul betawi
58. Silat Paseban – namanya diambil dari daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. M. Soleh adalah pendiri aliran ini.
59. Silat cimacan adalah salah satu silat aliran betawi yang berasal dari banten dan dikembangkan di daerah karang tengah lebak, lebak bulus, jakarta selatan. Guru besar silat cimacan adalah Drs. Ahmad Ramli Topan dan sampai sekarang masih terus exis. Ciri khas perguruan silat cimacan adalah jurus-jurus macan.
60. Silat Si Kilat > aliran silat ini sesuai namanya mengandalkan gerakan serang yang sangat cepat oleh tangan
61. Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang (Kera Sakti / Naga Ngerem )- aliran silat dari Kwitang dibawa oleh Si Gondrong Jagoan Kwitang
62. Silat Si Bunder / Naga Nyebrang > Yang terus dilestarikan oleh Muhammad Nur (Babe Nung)
63. Silat Gombel > aliran silat yang tergolong silat tertua di Betawi
64. Silat Gelamak > aliran silat Betawi. Nama silat ini diambil dari nama Kong Gelamak tokoh Betawi kelahiran Senayan.
65. Silat Cimande > bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300 variasi Cimande, termasuk yang ada di Betawi. Si Pitung juga dianggap mempelajari aliran ini.
66. Silat Cikalong > aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H. Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
67. Silat Riksa Budi Kiwari > Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda, namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
68. Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan dari silat Cimande.
69. Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
70. Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata, merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
71. Pencak Silat Padjajaran Nasional > Perguruan Silat yang merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di Bogor, Pendiri Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad Sidik Sakabrata. Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia hingga ke Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai oleh Mr. Eric Bovelander.
72. Silat Binasatria > Perguruan ini terdapat di Cibinong. Tepatnya di MAN CIBINONG. Perguruan ini berdiri pada tahun 1994. Di kembangkan oleh guru besarnya yaitu Bpk. Zaenudin.
73. Persilatan Ragajati berpusat di Banjarnegara, Jawa Tengah, didirikan tanggal 6 Agustus 1976 oleh (Alm.) Guru Besar Soeharno Soeroatmodjo. Saat ini Guru Besar Persilatan Ragajati dijabat oleh Agus Hirawan Suro Adi Wijoyo (Mas Agus), yang merupakan putra dari Guru Besar terdahulu.
74. Persatuan Hati (PH) didirikan oleh RM Mangku Pujono (Guru Besar) dan dibantu oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta pada tahun 1927, ini merupakan kelanjutan dari perkumpulan “Be United” tahun 1921.
75. Silat Perpi Harimurti > berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi yang berguru pada Gusti Harimurti
76. Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih > salah satu perguruan dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta.
77. Tapak Suci > perguruan silat di bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal dari Banjarnegara dan berkembang di kawasan Kauman, Yogyakarta
78. Pusaka Sakti Mataram Lakutama > perguruan silat yang berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Ki Poleng Sudamala
79. Pencak Silat Cepedi (Cepat Pembelaan Diri) > didirikan pada tanggal 17 September 1922 di daerah Dagen kawasan Malioboro barat, oleh Eyang Citra Mangkunagara.
80. Perguruan Beladiri Sinar Perak > merupakan suatu organisasi kekeluargaan beladiri yang secara resmi berdiri pada tanggal 24 Desember 1990.
81. Perguruan Beladiri Garuda Nusantara > didirikan oleh Bapak K.H. Muhammad Thoyyib Sumarko S.Pd. pada tahun 1996. tergolong muda, namun sudah mulai ikut andil dalam keuaraan tingkat jawa tengan maupun Nasional
82. PS Garuda Jisai > Perguruan yg berasal dari Yogyakarta yang di dirikan Oleh FX.Sukirdjo sejak tahun 4 Agustus 1970 Yang beraliran Rasional Dan Religius dan Berazaskan Atas Cipta,Rasa dan karsa.
83. Gubug Ramaja (PPSGR) adalah perguruan pencak silat yang berpusat di Ngawi, Jawa Timur. Perguruan ini adalah penerus perguruan pencak silat “Tabib Ketimuran Gubug” yang didirikan oleh alm. R. Koeshartoyo pada tahun 1935 di desa Ketanggi, Ngawi, Jawa Timur.
84. Silat Bawean > silat dari Pulau Bawean, Jawa Timur. Silat Bawean atau orang Bawean menyebutnya pukulan, merupakan salah satu aliran dari pencak silat yang merupakan permainan beladiri dan juga sebagai hiburan.
85. Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP) > sebelumnya bernama Silat Mardi Anoraga Sakti, didirikan oleh Eyang Mursid. Tahun 1964 menjadi Pencak Silat Cempaka Putih yang didirikan oleh Eyang Wagiman (anak Eyang Mursid), yang juga terkenal dengan silat hadirannya. PSCP berdiri di kecamatan Panekan, Magetan, dan mempunyai anggota di seluruh Indonesia serta luar negeri.
86. Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas, didirikan di kecamatan kare Madiun Oleh bapak Koestari Adi andaya (seorang purnawirawan TNI-AU AURI) pada tanggal 10 Nopember 1972 yang bernaung di bawah IPSI. Persilatan ini mengajarkan warga dan siswanya menjadi tangan-tangan penyelamat, menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain dalam tafsir yang sangat luas serta berpegang teguh pada “Hablum Minalloh Wa Hablum Minannas”.
87. Persatuan Hati (PH) di Ponorogo, Jawa Timur, yang didirikan oleh Mbah Trimo
88. Pagar Nusa (PN) di kediri jawa timur, yang didirikan oleh Gusmaksum. Merupakan persatuan dari berbagai pencak silat yang bernafaskan agama islam NU
89. Silat Cobra > pusat perguruan berada di Pamekasan, Pulau Madura, yang didirikan oleh Pak Arif Budiman. Perguruan ini telah berkembang ke seluruh Indonesia, salah satunya di Pontianak.
90. Persaudaraan Rasa Tunggal >  Pencak Silat dan Tenaga Dalam. Didirikan oleh RM. Sutadi Rakhanta pada tahun 1972 berpusat di Kota Madiun Jawa TImur. Menekankan pada prinsip budi luhur dan mencari ridho dan keslamatan dari Allah SWT. Saat ini mempunyai Anggota dan Warga di seluruh Indonesia.
91. Perguruan Ilmu Seni Bela Keselamatan Syiar Islam (SI) di Tuban, Lamongan dan sekitarnya, didirikan oleh K. H. Ahmad Muzaini. Perguruan ini merupakan persatuan dari berbagai perguruan yang bernafaskan ajaran agama islam.
92. Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti didirikan oleh Bapak R.Totong Kiemdarto pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel. Nambangan Lor, Kec Mangunharjo, Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS.PI. yang artinya adalah Ikatan Keluarga Silat “Putera Indonesia” tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan “Kera Sakti” dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS.PI. Kera Sakti.
93. PPS Bintang Surya > Surabaya didirikan oleh R.Pandji ( cucu Sunan Gunung Jati ) di Surabaya pada tahun 14 Desember 1973.PPS Bintang Surya adalah salah satu Perguruan Pencak Silat yang murni warisan dari leluhur Bangsa Indonesia, bersumberkan dari ilmu Syeh Syarif Hidayatullah, yang bergelar Sunan Gunung Jati, Cirebon, yang merupakan salah satu dari Wali Songo yang termahsyur.
94. Bersilat > silat dari Kalimantan
95. Kuntau Banjar,Sendeng Banjar, Sendeng Belalang, Bang’koe (silat monyet) dari Kalimantan Selatan
96. Kuntau Kutai, Kuntau Kilan dari Kalimantan Timur
97.  Cuyusika Bangau Putih > perguruan silat yang menggabungkan 4 jenis aliran beladiri. Lahir di Banten, berdiri di Banyuwangi dan berkembang di Pontianak Kalimantan Barat oleh Muchsiono Hadi Saputra.(Red.H.E.Hrp)
98. Pencak Silat Setia Budhi >  Pencak silat ini merupakan pencak silat yang bersenandung Jihad fi Sabilillah, pencak Ini di dirikan oleh beliau Bapak Soekarman
99. PSOB Taruna Bhakti, Kalsel-Tim.
100. Silat Kerta Wisesa > dalam perguruan ini kembangan atau seni pencak lebih mendapat porsi dibandingkan dengan dalam perguruan Bakti Negara.
101. Silat Seruling Dewata > ilmu silat dari desa Kerambitan-Tabanan yang konon sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat ini diperkenalkan kembali oleh Drs.I Ketut Nantra pada tahun 1980-an. Jurus-jurus yang dimilkinya antara lain: Harimau, Ular, Putri Bungsu, Tali Rasa.
102. Silat Gobleg > ilmu silat dari Bali Utara, tepatnya Desa Gobleg yang terletak dekat Danau Tamblingan. Dan mungkin inilah satu-satunya desa di Bali atau di Indonesia di mana nama desanya di ambil dari nama tokoh silat. Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat terkemuka.Sedikit melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan Bangli ada juga desa yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal dari kata silat. Di perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar saling tantang dan adu tanding dengan jurus-jurus silat.
103. Silat Sitembak > ilmu silat yang berkembang di Bali Utara, namun berakar dari silat Sunda
104. Mepantigan > Mepantigan adalah olah raga beladiri bantingan dan kuncian tradisi Bali yang diiringi gegambuhan atau gamelan yang dirintis Putu Witsen Widjaya di awal milenium ini namun bersumberkan pada ilmu silat Bali.
105.  Silat Bakti Negara > dirintis oleh pahlawan nasional kita yaitu I Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 januari 1955 oleh para pendekar BALI yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir, Pendekar Anak Agung Meranggi dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra. Perguruan ini cukup berprestasi dalam ajang silat nasional dengan mencetak atlet-atlet juara. Selain muatan lokal banyak juga dipengaruhi aliran Cikaret dan Cikalong.
106. Perguruan Pencak Silat Baringin
107.  Perguruan Pencak Silat Cingkrik Goning
108. K.P.S Nusantara
109. Perguruan Pencak Silat Elang Nusantara
110. Perguruan Pencak Silat Tiga Berantai
111. Perguruan Pencak Silat Putra Betawi
112. Perguruan Pencak Silat Bangau Putih
113. Perguruan Pencak Silat Cikalong
114. Perguruan Pencak Silat Sinar Pusaka Putra
115. Perguruan Pencak Silat Ciung Wanara
116. Perguruan Pencak Silat Pager Kencana
117. Perguruan Pencak Silat Cimande Macan Guling
118. Perguruan Pencak Silat Panglipur
119. Perguruan Pencak Silat Baringin Sakti
120. Perguruan Pencak Silat Harimau Singgalang
121. Perguruan Pencak Silat Silek Bayang
122. Perguruan Pencak Silat Silek Minangkabau
123. Perguruan Pencak Silat Silek Kumango
124. Perguruan Pencak Silat Silek Pauh
125. Perguruan Pencak Silat Silek Sunua
126. Perguruan Pencak Silat Silek Luncua
127. Perguruan Pencak Silat Silek Kuncian
128. Perguruan Pencak Silat Budi Suci
129. Perguruan Pencak Silat Syahbandar
130. Perguruan Pencak Silat Panca Lima
131. Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Pangastuti
132. Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia
133. Perguruan Pencak Silat Trisusila
134. Perguruan Pencak Silat PS Yusika
135. Perguruan Pencak Silat Tadjimalela
136. Ikatan Pencak Silat Nur Harias
137. Perguruan Pencak Silat PASHADJA MATARAM
Catatan : Sebenarnya Masih Banyak Perguruan Beladiri/ Organisasi Pencak Silat diluar sana yang masih banyak yang ada di bumi pertiwi ini tapi saya tidak mungkin bisa menyebutkan dan menjelaskanya satu persatu karena Indonesia memiliki beragam macam suku bangsa adat istiadat budaya sehingga sangat pantas jika penyebaran ilmu seni beladiri ini sangat berkembang pesat di tanah air, setiap daerah memilikinya dan menjadi suatu ciri khas budaya daerah tersebut selain itu adanya pengaruh asing yang masuk ke dalam negeri juga menambah keberagaman pencak seni beladiri tanah air.

Sejarah Perkembangan Pencak Silat


Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.
Sejarah perkembangan Pencak Silat secara selintas dapat dibagi dalam kurun waktu :
a. Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda
b. Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda
c. Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang
d. Perkembangan pada zaman kemerdekaan

a. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda
Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

b. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda
Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belanda tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

c. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang
Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.

Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.

d. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan
Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.

Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.

Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama Pencak Silat yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.

Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :
Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian
Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk hidup yang pecaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk mewujudkan keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam sekitar untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais.
Pencak Silat sebagai seni
Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga.
Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua belas di Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.
Pencak Silat sebagai olahraga umum
Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.

Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi
a. Olahraga rekreasi
b. Olahraga prestasi
c. Olahraga massal

Pada seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :
1. Penetapan istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat
2. Pemasukan Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3. Metode mengajar Pencak Silat di sekolah
4. Pengadaan tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5. Pembinaan organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah
6. Menanamkan dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan pelajar/mahasiswa.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden Soeharto, program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu, yang telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).

Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga pertandingan)
Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan pembina Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis, Inggris, Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.

Program pembinaan Pencak Silat
Pencak Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas maisng-masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan sebanyak 820 perguruan/aliran.
Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan warisan nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.

Standarisasi yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan khusus olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap perguruan yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :
1. Jalur pembinaan seni
2. Jalur pembinaan olahraga
3. Jalur pembinaan bela diri
4. Jalur pembinaan kebatinan

Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat

Gelanggang dapat di lantai atau dipanggung dan dilapisi matras dengan tebal maksimum 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 9 x 9 meter.
Gelanggang terdiri dari :
Bidang Gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m.
Bidang Laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang
Batas Gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar ke arah luar 5 cm dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang. Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan garis tengah 2 m selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
Lingkaran tersebut mempunyai tanda garis lurus pada garis tengah lingkaran selebar 5 cm. Yang sejajar dengan sisi bujur sangkar dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang.
Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh lingkaran bidang laga. Sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.

Perlengkapan gelanggang :
a. Ember, gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
b. Jam pertandingan/game match
c. Gong atau alat yang berfungsi sama
d. Lampu babak atau tanda lain untuk menentukan ronde/babak
e. Lampu pemenang berwarna merah dan biru atau alat/kode lain untuk menentukan pemenang
f. Perlengkapan lain-lain
g. Formulir pertandingan

Perlengkapan pertandingan :
a. Pakaian pertandingan, pakaian Pencak Silat berwarna hitam
b. Pelindung badan
c. Pelindung kemaluan

Pembagian kelas :
Menurut umurnya, peserta dibagi 3 golongan :
- Golongan remaja berumur di atas 14 s/d 17 tahun
- Golongan teruna berumur di atas 17 s/d 21 tahun
- Golongan dewasa berumur di atas 21 s/d 35 tahun

Menurut berat badan, pesilat dibagi dalam kelas-kelas :
Golongan Remaja :
Kelas A, 33 – 39 kg
Kelas B, di atas 36 – 39 kg
Kelas C, di atas 39 – 42 kg
Kelas D, di atas 42 – 45 kg
Kelas E, di atas 45 – 48 kg
Kelas F, di atas 48 – 51 kg
Kelas G, di atas 51 – 54 kg
Kelas H, di atas 54 – 57 kg
Kelas I, di atas 57 – 60 kg
Golongan Teruna :
Kelas A, 40 – 45 kg
Kelas B, di atas 45 – 50 kg
Kelas C, di atas 50 – 55 kg
Kelas D, di atas 55 – 60 kg
Kelas E, di atas 60 – 65 kg
Kelas F, di atas 65 – 70 kg
Kelas G, di atas 70 – 75 kg
Kelas H, di atas 75 – 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.

Waktu Pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit. Di antara babak yang satu dengan lainnya diberikan waktu istirahat 1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding dan perhitungan terhadap pemain yang jatuh karena serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.

Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran perkenaan adalah bagian tubuh kecuali leher ke atas dan kemaluan yaitu dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 (satu) orang wasit dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri penilai.

KONI Pusat
National Olympic Committee of Indonesia